Dalam buku “The Better Baby Book”, dr. Lana Asprey mengungkapkan bahwa gen orang tua tidak lagi terlalu menentukan pertumbuhan bayi sehat dan cerdas. Menurut perkiraan dr. Lana, hanya sekitar 50 persen IQ yang diturukan secara langsung melalui gen.
Kecerdasan dan kepribadian anak justru ditentukan oleh faktor lingkungan di sekitar proses tumbuh kembangnya. Sejumlah ahli pun menyarankan agar stimulasi perkembangan anak, sebisa mungkin, dimulai sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil haruslah menjalani kehamilan yang sehat.
Praktik kehamilan yang sehat dapat dimulai dengan memastikan lingkungan rumah dan keluarga selalu dalam kondisi yang kondusif. Jika sudah mendapat kepastian ini, berbagai aktivitas pendukung akan terasa lebih nyaman dijalankan.
Yang Harus Anda Lakukan Agar Mendapatkan Bayi Sehat dan Cerdas
Lingkungan yang Kondusif
Kondusif atau tidak kondusifnya lingkungan bisa ditentukan dari keadaan-keadaan tertentu yang berisiko mengganggu kenyamanan ibu hamil. Paling mudah dikenali adalah kondisi lingkungan rumah yang rutin terpapar zat-zat berbahaya seperti nikotin dari asap rokok, maupun polusi udara.
Lingkungan di sekitar ibu hamil juga harus mendukung kehamilan yang sehat dengan menghindari konsumsi alkohol dan narkotika. Menurut ahli nutrisi dan perilaku, Stephen J. Schoenthaler, PhD, alkohol dan narkotika sangat berisiko mengganggu perkembangan otak bayi.
Zat berbahaya lain yang juga harus dihindari, yakni merkuri, timbal, dan pestisida. Selain itu, pastikan lingkungan rumah cukup aman dari ancaman infeksi toksoplasma, rubella, sitomegalovirus (CMV), serta herpes.
Memastikan ibu hamil bebas dari gangguan kelenjar tiroid juga tidak kalah penting. Hormon tiroid yang rendah pada ibu hamil bisa mengakibatkan bayi memiliki IQ yang rendah. Lakukanlah pemeriksaan darah secara rutin untuk mengetahui kadar hormon tiroid normal dalam tubuh. Perhatikan juga faktor konsumsi nutrisi agar janin mendapatkan asupan yang pas.
Asupan Nutrisi yang Tercukupi
Bayi sehat dan cerdas
Asupan nutrisi dan gizi seimbang merupakan faktor pendukung dari aktivitas kehamilan yang sehat. Konsumsi makanan yang sehat ini sangat menentukan tumbuh kembang fisik dan mental bayi. Biasanya pada usia 25 minggu, janin sudah bisa menyerap hingga 2 liter air per hari. Artinya, konsumsi ibu sudah bisa dicerna juga oleh janin.
Baca juga : Mitos Melahirkan Dengan Operasi Caesar
Asupan nutrisi yang tercukupi bisa didapatkan oleh ibu hamil agar mendapatkan bayi sehat dan cerdas melalui konsumsi makanan-makanan berikut ini:
Telur Ayam
Telur ayam mengandung asam amino yang dapat membantu pertumbuhan otak sekaligus meningkatkan daya ingat bayi. Mengonsumsi dua butir telur rebus setiap hari sangat baik untuk memenuhi kebutuhan kolin bagi ibu hamil.
Sayur Bayam
Konsumsi sayur bayam bisa memperlancar aliran darah ke otak bayi, sehingga asupan oksigen ke sel-sel otak bisa tercukupi.
Kacang Tanah
Kacang tanah mengandung banyak protein dan asam folat yang bisa membantu mencegah cacat otak dan gangguan tulang belakang pada bayi.
Ikan Salmon, Tuna, dan Makerel
Kandungan asam omega-3 pada ikan salmon sangat bermanfaat bagi perkembangan otak bayi. Serupa salmon, ikan tuna dan makerel juga layak menjadi pilihan nutrisi agar bayi memiliki IQ yang lebih tinggi.
Yoghurt
Selain berkhasiat membantu pencernaan, konsumsi yoghurt juga bisa meningkatkan IQ bayi. Dengan kandungan protein dan kalsium, yoghurt bisa mendukung kenyamanan ibu menjalani kehamilan yang sehat.
Baca juga : Pilihan Makanan Memperlancar Persalinan Normal
Melakukan Terapi Interaksi
terapi musik untuk bayi sehat dan cerdas
Dalam menjalankan kehamilan yang sehat, ibu hamil di lingkungan kondusif juga disarankan untuk melakukan beberapa terapi interaksi dengan janin. Paling dirasa bermanfaat adalah terapi musik klasik untuk merangsang otak bayi. Musik juga cenderung memicu produksi hormon bahagia, seperti serotonin, yang dampaknya dapat menenangkan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan bayi sehat dan cerdas.
Jenis interaksi lain yang juga bisa membantu ibu hamil, antara lain:
Belaian Lembut pada Perut
Mengusap perut dengan belaian lembut dipercaya memberi ketenangan pada sistem saraf janin. Perkembangan otaknya juga bisa terangsang apabila ibu membelai perut sambil mengajak bayi berbicara. Aktivitas ini bisa dilakukan ketika usia kehamilan memasuki 4 bulan. Pada saat itulah, bayi sudah bisa membedakan sentuhan seorang ibu dan ayah. Bayi juga sudah bisa menerima rangsangan dan akan meresponsnya dengan gerakan-gerakan kecil.
Mendongeng
Memasuki trimester ketiga kehamilan, bayi biasanya telah mampu mengingat suara yang didengarnya secara rutin. Ini menjadi kesempatan bagus untuk ibu dan ayah agar menyempatkan diri untuk mendongeng. Kebiasaan mendongeng akan berpengaruh pada kemampuan berbahasa bayi setelah lahir.
Berolahraga Secara Rutin
Menjaga kebugaran selama kehamilan tidak kalah penting dibanding mengonsumsi nutrisi yang cukup dan terapi interaksi. Jika tubuh ibu cukup bugar, stamina menjelang persalinan pun akan tetap terjaga. Terlebih, olahraga juga dapat memperkuat otak bayi.
Studi menunjukkan bahwa berolahraga dapat mempercepat pertumbuhan plasenta pada ibu hamil. Pertumbuhan ini membuat bayi menerima lebih banyak asupan nutrisi dan kalori.
Baca juga : Olahraga Aman Untuk Ibu Hamil
Olahraga juga membantu bayi agar memiliki jantung yang sehat dan meningkatkan kemampuan otak bayi. Mereka akan lebih cepat merespons berbagai rangsangan yang diberikan.
Dengan kebugaran yang cukup, ibu hamil dipercaya akan melahirkan anak yang memiliki kemampuan motorik lebih baik sekaligus memiliki risiko diabetes dan obesitas yang rendah. Cobalah mulai dengan olahraga yang ringan, seperti jalan kaki santai selama 15-30 menit.
Dengan memastikan lingkungan yang kondusif, asupan nutrisi yang tercukupi, terapi interaksi, dan berolahraga, harapan ibu untuk melahirkan bayi sehat dan cerdas akan semakin besar. Selamat mencoba dan semoga selalu diberi kelancaran.
EmoticonEmoticon